Setelah sekian lama FC Barcelona puasa trofi, akhirnya tadi malam 18 April 2021 klub asuhan Ronald Koeman tersebut berhasil memboyong piala Copa Del Rey musim 2020/2021 setelah menang dengan skor telak 4 - 0 atas Atletic Bilbao. Ini merupakan trofi yang sangat penting mengingat belakangan ini blaugrana mengalami musim musim yang sulit, pergantian pelatih, hingga pergantian presiden klub cukup membuat situasi ruang ganti Barcelona kurang kondusif. Ditambah tahun lalu sang mega bintang Lionel Messi mengugkapkan pada klub bahwa ia ingin meninggalkan FC Barcelona, tempat ia menempuh karir sejak berusia 12 tahun. Hal tersebut merupakan buntut dari kekecewaan Messi pada manajemen klub yang dipimpin oleh Bartomeu, banyak terjadi transfer pemain yang kurang begitu berguna bahkan berdampak buruk pada finansial klub. FC Barcelona merupakan klub dengan pendapatan terbesar di dunia namun dibawah kepemimpinan Bartomeu jumlah hutang yang harus dilunasi tergolong sangat besar. Dengan semua tekanan t
Setelah sekian lama FC Barcelona puasa trofi, akhirnya tadi malam 18 April 2021 klub asuhan Ronald Koeman tersebut berhasil memboyong piala Copa Del Rey musim 2020/2021 setelah menang dengan skor telak 4 - 0 atas Atletic Bilbao.
Ini merupakan trofi yang sangat penting mengingat belakangan ini blaugrana mengalami musim musim yang sulit, pergantian pelatih, hingga pergantian presiden klub cukup membuat situasi ruang ganti Barcelona kurang kondusif. Ditambah tahun lalu sang mega bintang Lionel Messi mengugkapkan pada klub bahwa ia ingin meninggalkan FC Barcelona, tempat ia menempuh karir sejak berusia 12 tahun. Hal tersebut merupakan buntut dari kekecewaan Messi pada manajemen klub yang dipimpin oleh Bartomeu, banyak terjadi transfer pemain yang kurang begitu berguna bahkan berdampak buruk pada finansial klub. FC Barcelona merupakan klub dengan pendapatan terbesar di dunia namun dibawah kepemimpinan Bartomeu jumlah hutang yang harus dilunasi tergolong sangat besar. Dengan semua tekanan tersebut akhirnya Bartomeu beserta jajarannya resmi mundur pada 28 Oktober 2020, dan Lionel Messi pun resmi bertahan dan belum mau membicarakan perpanjangan kontraknya hingga masa kontraknya habis pada akhir musim 2021.
Ini merupakan trofi yang sangat penting mengingat belakangan ini blaugrana mengalami musim musim yang sulit, pergantian pelatih, hingga pergantian presiden klub cukup membuat situasi ruang ganti Barcelona kurang kondusif. Ditambah tahun lalu sang mega bintang Lionel Messi mengugkapkan pada klub bahwa ia ingin meninggalkan FC Barcelona, tempat ia menempuh karir sejak berusia 12 tahun. Hal tersebut merupakan buntut dari kekecewaan Messi pada manajemen klub yang dipimpin oleh Bartomeu, banyak terjadi transfer pemain yang kurang begitu berguna bahkan berdampak buruk pada finansial klub. FC Barcelona merupakan klub dengan pendapatan terbesar di dunia namun dibawah kepemimpinan Bartomeu jumlah hutang yang harus dilunasi tergolong sangat besar. Dengan semua tekanan tersebut akhirnya Bartomeu beserta jajarannya resmi mundur pada 28 Oktober 2020, dan Lionel Messi pun resmi bertahan dan belum mau membicarakan perpanjangan kontraknya hingga masa kontraknya habis pada akhir musim 2021.
Barcelona pun sempat berjalan dengan tanpa adanya presiden, hingga akhirnya pemiliha presiden pun dilakukan dengan kandidat Joan Laporta, Victor Font, dan Toni Freixa. Yang berakhir pada kemenangan Joan Laporta, ia merupakan mantan presiden barca pada era kejayaan Pep Guardiola, berhasil membawa blaugrana mendapatkan sextuple, dan memboyong pemain pemain penting. Mundur sedikit disaat Barcelona diasuh oleh Ernesto Valverde, di musim awal valverde melatih, sebenarnya ia cukup membawa hasil yang memuaskan dengan berhasil memenangkan trophy La Liga dan Copa Del rey. Namun fans menanggap filosofi Barcelona hilang disaat kepelatihan Valverde, dimana unsur Tiki Taka yang menjadi ciri khas Barcelona mulai pudar dan hanya mengandalkan kemagisan Lionel Messi, terbukti saat performa Messi turun, Barcelona kalah di pertandingan pertandingan penting, salah satunya ialah laga Champions League saat melawan AS Roma, Barcelona gugur karena kalah agresifitas gol pada saat menjamu AS Roma di kandangnya. Barcelona takluk dengan 0 - 3, itu merupakan hari terburuk Barcelona di Champions League pada saat itu, mengingat musim sebelumnya Barcelona telah mengukir sejarah dengan berhasilnya comebcak melawan PSG dengan skor akhir 6 - 1. Semenjak saat itu performa Barcelona kian memburuk, ditambah kepergian sang Maestro sekaligus legenda hidup yaitu Andres Iniesta, ia meninggalkan klub dengan alasan regenerasi pemain, dimana banyak pemain muda yang belum mendapatkan jatah bermain yang layak. Pada saat itulah masa transisi Barcelona dimulai, kekalahan demi kekalahan dialami mereka , yang terparah dan lebih parahnya ialah pada saat momen Liverpool berhasil comeback dengan skor 4 - 0, padahal di leg pertama Barca berhasil mengalahkan merka dengan skor meyakinkan yaitu 3 -0. Setelah itu di laga final Copa Del Rey pun Barcelona gagal meraih kemenangan hingga akhirnya Valverde pun dipecat dan digantikan oleh Quique Setien, pelatih Real Betis yang sepanjang karirnya belum pernah mendapatkan trofi.
Pertandingan awal Barca dibawah asuhan Setien cukup meyakinkan dengan menyuguhkan permainan Tiki Taka ala Johan Cruyff, dipertandingan tersebut juga Barcelona membuat rekor total lebih dari 1000 umpan dilakukan dalam satu pertandingan. Laga berakhir dengan skor 1 - 0 untuk kemenangan Barcelona. Namun dengan sisa pemain yang ditinggalkan oleh Valverde, Setien tidak bisa berbuat banyak. Taktik yang ia terapkan kian hari kian membosankan dan parahnya performa Messi di bawah asuhan Setien merupakan yang terburuk sepanjang sejarah karirnya. Hingga puncaknya ialah saat pertandingan Champions League yang mempertemukan Barcelona dengan Bayern Munich, pada saat itu regulasi Champions sedikit dirubah dengan hanya mengadakan 1 leg saja dikarenakan pandemi Covid-19. Diawal laga pertandingan berjalan cukup sengit dengan high pressing yang diterapkan oleh Bayern cukup membuat Barca keteteran, hingga akhirnya terjadi gol yang dicetak oleh Muller. Barcelona sempat membalas dengan gol bunuh diri yang dilakukan oleh David Alaba. Semenjak gol tersebut, permainan Bayern Munich semakin menggila, serangan demi serangan dilakukan hingga pesta gol pun terjadi, mimpi buruk semua fans Barcelona terjadi pada malam itu, laga berakhir dengan skor telak 8 -2 untuk kemenangan Bayern, sungguh kekalahan yang sangat memalukan.
Semenjak saat itu, Barcelona yang merupakan salah satu tim terbaik di dunia menjelma menjadi tim medioker. Semua keraguan muncul pada tim ini, termasuk Lionel Messi yang mengungkapkan ingin keluar dari FC Barcelona. Setien pun dipecat dengan tanpa memperoleh satupun trofi, Ronald Koeman yang merupakan legenda Barcelona pun ditunjuk untuk menjadi pelatih. Dibawah asuhan dia, tim ini mulai menunjukkan jati diri aslinya, transfer pemain dilakukan dengan mendatangkan Sergino Dest dari Ajax. Regenerasi pemain dilakukan di semua posisi, skuad dipenuhi oleh pemain pemain muda bertalenta. Koeman menjalankan tugasnya dengan baik, berawal dari posisi klasemen Barcelona yang semula berada di urutan 10 perlahan naik hingga sekarang berada di posisi 3 dengan selisih 2 poin dari sang pemuncak klasemen Atletico Madrid. Meskipun Barcelona gugur di Champions League setelah dikalahkan oleg PSG dengan total agregat 5 - 2, namun fans dan para pemain masih optimis dengan kepelatihan Koeman, terbukti tadi malam skuad asuhan dia berhasil menjuarai laga Copa Del Rey setelah mengalahkan Atletic Bilbao dengan skor telak 4 - 0.
Optimisme pemain dan fans pun semakin meningkat, berhasil memboyong trofi, Joan Laporta kembali menjadi presiden klub, proyek pemain muda yang cerah, semua hal tersebut meningkatkan peluang bahwa Barcelona akan kembali bangkit ditambah lagi dengan isu bahwa Lionel Messi akan tetap bertahan di Barcelona tentu membuat fans bahagia. Mampukah Laporta dan Ronald Koeman membawa Barcelona kembali pada era kejayaannya? Kita lihat saja.
Terimakasih sudah membaca, sampai bertemu di artikel selanjutnya, see ya!
Komentar
Posting Komentar